" Pernah " Bahagia Dan Kini Kau Sia-siakan


Ingatkah kita dulu pernah saling mencintai? Saling menyayangi satu sama lain, berbahagia bersama, dan berbagi suka duka bersama. Hingga pada suatu saat, kau menuntutku atas berbagai macam kekuranganku. Menuntutku atas segala hal yang tak kau sukai. Tak pernah sedikitpun aku menentang semua egomu hingga akhirnya aku berhenti untuk mengalah.

"Kebahagiaan baru ini datang darimu"

Aku menyayangimu setulus hatiku. Kamu bagaikan malaikat penyelamat dalam hatiku. Kamu datang untuk menyiram taman hati yang gersang ini. Menumbuhkan semua bunga di hatiku, menyiramnya setiap hari dengan kasih sayangmu. Dan memberikan kupu-kupu kecil beterbangan untuk menambah keindahan taman hatiku.

Kamu datang dengan senyuman. Kamu datang dengan kebahagiaan yang ingin kamu bagikan kepadaku. Tak sedikitpun kumenoleh pada kekuranganmu. Karena kutahu, kau datang membawa kebahagiaan baru untuku.

"Cinta memang selalu memaafkan."

Kekuranganmu memang tak ada artinya untuku. Karena aku telah menerima seutuhnya dirimu. Egomu memang tak berarti apa-apa. Karena semua yang kulakukan hanya untuk membahagiakan dirimu. Tak pernah peduli atas perkataan orang diluar sana. Yang aku tahu, aku berbahagia denganmu. Hanya itu.

Tapi pada akhirnya, semua itu berakhir. Atas semua sikap dan rasa egoismu yang begitu tinggi. Atas segala kekuranganku yang selalu kau perbincangkan. Menanggap hanya dirimulah yang benar dan yang kulakukan hanyalah keburukan di matamu. Tapi cinta selalu memaafkan sayang. Aku akan tetap menyayangimu semampuku.

"Diawali dengan kebahagiaan hingga akhirnya disia-siakan."

Tak bisa kupaksakan lagi. Setelah semua yang ada menghilangkan kebahagiaanku, aku ingin tetap tegar menopang dirimu yang tak lagi menghiraukanku atas segala duniamu di luar sana. Tetap mengisi kekosongan hidupmu walaupun aku hanya menjadi orang terakhir dalam hidupmu. Tapi aku ingin tetap di sini bersamamu, menemanimu, dan membantumu jika kau jatuh dan terjebak dalam hidupmu. Aku ingin tetap berdiri dan terlihat kuat agar kau tetap bahagia dalam hidupmu.

Tapi aku hanyalah manusia. Yang punya perasaan dan hanya membantumu semampuku. Mencintaimu dan menyayangimu semampuku. Maafkan aku atas kelemahanku yang mungkin membuatmu tidak nyaman bersamaku.

Apapun yang terjadi, aku akan tetap berbahagia denganmu.
Tahukah kamu? Aku merasa beruntung memilikimu. Aku merasa bahagia bisa tetap bersama denganmu, berbagi kebahagiaan denganmu, menerima semua cerita sedih dan bahagiamu. Aku bahagia bahwa aku dapat membantu orang yang aku sayangi, bangkit atas segala keterpurukannya. Aku bahagia bahwa aku masih diijinkan untuk menerima segala kekuranganmu.

Masih diberi kesempatan untuk merasakan manis pahitnya menjalani kehidupan bersamamu. Walaupun di sisi lain, aku berpikir bahwa aku bukanlah orang yang berhak mengetahui dan memberimu jawaban atas segala permasalahan hidupmu. Dan aku bukanlah orang yang berhak menerima dirimu atas kekurangan dan kelebihanmu.

"Aku ingin menjadi seseorang yang berarti bagimu."

Bintang kecilku, aku harap kau mengerti atas apa yang kulakukan hingga saat ini. Aku lelah untuk berharap, aku lelah mengikuti segala keinginanmu. Aku lelah dibohongi dan dianggap tak berarti bagimu. Aku lelah ditinggalkan pergi begitu saja tanpa kabarmu yang tak pasti. Aku tak bisa memaksakan diri yang sesungguhnya menyakiti perasaanku. Aku manusia yang lemah. Tanpamu aku bukan apa-apa.

Aku pun bukan manusia sempurna yang bisa mengerti seluruh keinginanmu. Mungkin aku manusia yang kau dan orang terdekatmu anggap rendah. Dan aku hanya bisa di sini, berdiri sendiri menguatkan diri untuk berjalan ke depan.

"Aku di sini akan tetap berusaha untuk berjalan mendampingimu dengan segala kekuatanku, walau aku pernah disia-siakan."
Previous
Next Post »
0 Komentar